GOA SELOMANGLENG TULUNGAGUNG BUKAN KEDIRI


Dari judulnya dapat diketahui bahwa saya lagi ke Goa Selomangleng. hmm ya. Tempatnya mudah untuk dijangkau, agak ke tepi dari kota Tulungagung. Mungkin sekitar 15 menit ke selatan dari alun-alun. Ingat ya, Goa Selomangleng Tulungagung, Kediri juga ada Goa Selomangleng soalnya. Seperti biasa, petanya ada di paling bawah.
Jadi, Goa Selomangleng ini bukan goa alam yang ada stalaktit stalakmitnya, tapi sebuah bongkahan batu yang dikasih bolongan. Konon Goa Selomangleng ini sudah ada dari abad ke-X (bukan ke-eks, tapi kesepuluh) dari zaman kerajaan Kediri atau awal kerajaan Majapahit. Terdapat dua mulut goa yang berbentuk persegi empat. sebuat altar, dan baca aja sampai bawah, nanti juga tau ada apa aja. 

Tidak ada tiket masuk, cuma bayar parkir. Parkirnya cukup unik sih, jadi ada halaman rumah warga yang dijadikan tempat parkir. Kayak foto dibawah ini.


Dari tempat parkir masih harus jalan kaki mungkin sekitar setengah kilometer.


Nah, yang jadi masalah, setelah lewat tulisan yang diatas, tidak ada lagi papan petunjuk arah menuju situs. Jadi biar gak nyasar tanya warga sekitar dulu atau ikuti jalur setapaknya, tapi terkadang kalau masuk kebun orang jalan setapaknya agak kabur. Tanya wakamsi ajalah biar aman.


Jalur yang dilewati kira-kira kayak foto atas bawah ini. 


Kalau suatu saat kalian ketemu papan kayak dibawah ini berarti, selamat, anda tidak nyasar.


Begini ini penampakan dari Goa Selomangleng. Terdapat dua mulut goa, yang dipinggir mulutnya lebih kecil. Di atas mulut Goa yang besar terdapat pahatan dengan ukuran cukup besar. Kurang tahu juga itu menggambarkan apa karena tidak ada keterangan tentang itu.

 

 Nah, di mulut Goa yang besar, terdapat relief yang menggambarkan bagian dari cerita Arjunawiwaha
 yaitu cerita ketika Indra memerintahkan bidadarinya untuk menggoda Arjuna di Gunung Indrakila. Wah hebat ya saya bisa ngerti. Kalau kalian kesana niscaya juga akan mendapatkan pencerahan itu. Oke lanjut, goa yang lebih kecil polosan, kosong, gak ada relief di tepinya. Tidak ada kejelasan tentang latar belakang situs ini. Tetapi sepertinya sekarang masih digunakan sebagai tempat pemujaan atau tempat mencari wangsit, soalnya di dalam goa tercium wewangian kembang dan ada bekas dupa. 


Kayak gini isinya
  

Selain goa, dibelakang batu besar itu (belakang agak naik), kita juga bisa menemukan sebuah altar. 


Tidak ada informasi yang jelas tentang altar tersebut. Tapi dari altar tersebut kita tahu satu hal, bahwa "KEPET LOVE FEBY 4EVER". 


Ngapain situs dicoret-coret. Siapa yang peduli Kepet love Feby bgsd! di Ujian Nasional juga gak bakal ditanyain, "Apakah Kepet love Feby 4Ever?", esmosi saya.

Oke lanjut, didekat altar juga ada semacam bantalan pilar. Gak tau juga sih ini apa, yang pasti bentuknya gak alami.


Kalau jalan sedikit ke selatan, ada air terjun kecil. Tapi karena kesananya pas tengah kemarau yang panasnya potato-potato, jadi airnya gak terjun.


Walaupun kolam di air terjun ini kecil, tapi sangat dalam. Didekat situ juga ada papan peringatan bahwa sudah ada beberapa korban yang tenggelam disitu. 


Kalau mau naik dikit lagi ke atas bukitnya nanti kita bisa lihat Tulungagung dari atas atau lihat pemandangan kayak dibawah ini.



Buat kalian yang pecinta wisata situs sejarah atau mungkin wisata yang ada bau-bau mistisnya atau mungkin memang suka mengeksplor daerah sekitar, mungkin tempat ini boleh untuk kalian kunjungi. Tapi kalau niatnya mau wisata keluarga gak disarankan deh. Soalnya belum ada fasilitas-fasilitas penunjang disini.
Mungkin kalau ingin dikembangkan lagi bisa juga mencontoh Goa Selomangleng yang ada di Kediri. Penasaran gak sih dengan Goa Selomangleng Kediri? Coba di klik deh.





BONUS: Kenapa cowok (mungkin cewek juga) kalau mau difoto suka benerin rambut?






PETA LOKASI GOA SELOMANGLENG TULUNGAGUNG





(030918)

0 Comments