"Munjungan".
Yah, itulah kenapa saya merasa perlu berbagi sedikit cerita mengenai Munjungan.
Mempesona gak sih? YA. Itu salah satu foto yang diambil oleh teman saya, Tito, seorang mahasiswa tingkat akhir yang sedang berusaha mengakhiri masa kuliahnya. Jadi, mari kita mulai.
Apa itu Munjungan? Munjungan adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Sekitar satu setengah jam dari pusat kota Trenggalek jika kita berkendara dengan santai dan riang gembira. Apa itu Trenggalek???
Oke, untuk sampai ke Munjungan butuh keberanian dan mental yang tangguh. Ya, ini serius. Konon jalur Kampak-Munjungan (kalau dari pusat kota jalurnya lewat Kampak, salah satu kecamatan di Kabupaten Trenggalek) ini adalah jalur yang paling ditakuti diantara jalur antar kecamatan lain di Kabupaten Trenggalek. Selain jalan yang berkelok-kelok dan naik-turun, jalur ini juga berkelok-kelok sambil naik turun. Menyenangkan bukan? BUKAN.
Dulu jalur ini amatlah buooosssoookkk, jalan berlubang di tiap jengkalnya. Jadi biar gak mabok gara-gara jalan yang belak-belok, naik-turun, dan jendal-jendul, saya menyiasatinya dengan mendengarkan musik metal. Sambil jendal-jendul, sambil headbang. VoilĂ ! goncangan tersamarkan, mabuk jadi hilang.
Mungkin karena bapak Bupati yang sekarang tidak suka musik metal sehingga mabuknya tidak dapat tersiasati, dan tentunya dengan berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, maka sekarang jalannya sudah jauh lebih baik, lebih mulus (sumpah gak kampanye).
Lanjut, mengapa Munjungan? Pertama, karena teman berpetualang saya, si Tito, belum pernah ke Munjungan. Oleh karena dia adalah warga Trenggalek teladan, dia ingin mengunjungi seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Trenggalek dan Munjungan satu-satunya kecamatan yang belum pernah dia kunjungi. Alasan kedua, banyak tempat wisata menarik yang belum banyak orang ketahui. Terakhir, karena ada tempat bernaung. Ya, nenek moyang saya orang Munjungan, jadi banyak keluarga disana. Tempat bernaung ini penting untuk jaga-jaga kalau pulang berpetualang kemalaman atau cuaca tidak mendukung untuk balik ke Trenggalek.
Dan, berangkatlah kami berdua ke Munjungan. Karena berangkatnya kesiangan, jadilah kami sampai di Munjungan sekitar jam 2 siang. Setelah minum teh hangat dan istirahat sebentar di rumah mbah saya, berangkatlah kami berpetualang setengah jam kemudian. Karena kami berasaskan "pokok'e budal disek" jadi saat itu belum tahu harus mulai dari mana. Setelah berdiskusi sejenak, tujuan pertama kami pada hari itu jatuh kepada Pantai Ngampiran. (Bersambung)
0 Comments